Meteor telah Jatuh di Bone Sulawesi Selatan ?

Hari Kamis pagi, tanggal 8 September 2009, terlihat bola api di angkasa dan jatuh ke laut di sekitar pantai Tanjung Palete yang terletak di teluk Bone, propinsi Sulawesi Selatan.

Selang 2-3 menit setelah bola api yang mengeluarkan asap menyerupai asap pesawat terbang itu, terdengar ledakan besar sebanyak 5-6 kali. Suara ledakan itu disertai guncangan yang menyerupai guncangan gempa.

Bencana tak hanya bisa ditimbulkan karena Gempa…ada benda langit yang berpotensi sama dalam menimbulkan Bencana…

Ledakan yang disertai guncangan itu menimbulkan kepanikan warga Desa Latteko, Kelurahan Pallete, Kabupaten Bone. Siswa SD pun kemudian berlari keluar sekolah, khawatir telah terjadi gempa.

Menurut BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika) Makassar, dideteksi adanya getaran pada titik koordinat 4,68 Lintas Selatan dan 120, 09 Bujur Timur, di kedalaman sekitar satu kilometer dari atas permukaan tanah, dengan magnitude getaran sekitar 1,9 SR (Skala Richter).

Lokasi itu berada disekitar perbatasan antara kabupaten Bone dengan Wajo, sekitar 62 kilometer dari kota Sengkang. Getaran juga terasakan sampai di Kawasan Camba, Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Bulukumba.

Peristiwa itu kemudian menimbulkan berbagai spekulasi. Ada yang menduga sebagai pesawat jatuh, namun ada pula yang menduga itu merupakan meteor, bahkan ada pula yang menduga itu merupakan sampah antariksa yang jatuh ke bumi.

Berkait dengan itu, Departemen Perhubungan maupun Danlanud (Komandan Lapangan Udara) TNI AU Sultan Hasanuddin Makassar mengkonfirmasikan bahwa tidak ada laporan perihal pesawat pesawat tempur Sukhoi maupun pesawat komersial yang jatuh.

Sedangkan pihak LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) masih belum dapat memastikan benda apa yang jatuh di teluk Bone itu. Mengingat menurut data yang didapat dari NORAD (North American Aerospace Defense Command), tidak ada benda angkasa yang terdeteksi jatuh ke wilayah Indonesia.

NORAD merupakan monitor radar milik Amerika Serikat yang memungkinkan publik dunia mengetahui jika ada benda langit yang jatuh ke Bumi. NORAD mendeteksi semua benda-benda luar angkasa baik yang artifisial maupun buatan yang masuk atau keluar Bumi.

Walau begitu, pihak peneliti di LAPAN menduga kuat bahwa benda itu adalah meteorit. Sebab saat ini tidak banyak sampah antariksa di luar angkasa, dan , tidak ada informasi tentang adanya benda jatuh buatan manusia atau sampah antariksa yang melintas di sekitar Bone.

Sementara itu, saat ini pihak Polres Bone sedang melakukan penyelidikan terhadap peristiwa itu. Penyelidikan dipimpin langsung oleh Wakapolres Bone, AKBP Dukiyanta.

Sampai saat ini, peristiwa itu masih merupakan teka-teki, juga di sementara kalangan telah menimbulkan rasa was-was.

Mengingat, selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir ini telah terjadi bencana (musibah bencana alam maupun musibah bencana lainnya) yang beruntun dan saling susul menyusul hampir tak putus-putusnya.

Dalam soal bencana gempa bumi, sebagai salah satu misalnya, hampir belum pernah terjadi dalam sejarah Indonesia merdeka mengalami akumulusi gempa dengan skala besar yang rata-rata terjadinya lebih dari sekali setiap tahunnya, seperti yang terjadi dalam kurun waktu 5 tahun ini.

Terhitung semenjak tahun 2004 sampai tahun 2009 ini paling tidak telah terjadi 6 kali gempa dengan skala yang merusakkan.

Dimulai dari gempa Aceh berkekuatan 9,1 SR yang menimbulkan tsunami di tahun 2004. Menyusul gempa Nias berkekuatan 8,7 SR di tahun 2005.

Selanjutnya gempa Yogyakarta berkekuatan 6,3 SR di tahun 2006. Disusuli gempa Pangandaran berkekuatan 7,7 SR di tahun 2006.

Dilanjutkan gempa Tasikmalaya berkekuatan 7,3 SR ditahun 2009. Dilanjutkan lagi dengan gempa Padang dan gempa Jambi berkekuatan 7,6 SR di tahun 2009.

Akankah masih akan terulang di kurun waktu 5 tahun mendatang ?. Sampai kapan ?.

Melakukan persiapan antisipasi dengan mempersiapkan diri agar akrab dengan berbagai bencana, termasuk persiapan menanggulangi dampaknya memang sangat perlu dan harus merupakan prioritas yang segera.

Namun hukum-hukum alam yang merupakan Sunattullah-Nya tersebut tetap merupakan hukum-Nya yang selalu berada dibawah otoritas Kemaha Kuasaan-Nya dan tergantung kepada Kehendak-Nya dan Iradah-Nya.

Oleh sebab itu, mengapa kita tak segera bermuhasabah diri ?. Menilik ke dalam diri, mengapa selama kurun waktu ini bencana seolah sudah menjadi langganan negeri ini ?.

Dan, cara yang terbaik melakukan muhasabah diri adalah dengan menyesuaikan tingkah laku dan peri kehidupan kita dengan Hukum dan Peraturan-Nya, sembari mentafakuri dan merujuk semua peristiwa ini kepada Kitabullah, Al-Quran.

Mengingat Al-Quran diturunkan-Nya kemuka bumi ini, salah satunya adalah untuk menjelaskan kepada kita tentang hal ihwal semua perkara yang pernah terjadi pada masa lampau, masa sekarang, masa depan sampai hari kiamat nantinya.

Wallahualambishshawab.


Source: http://jakarta45.wordpress.com/2009/10/10/bencana-alam-meteor-jatuh-di-bone-sulawesi-selatan/

Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.